Tarsius pelengensis
Tarsius pelengensis
Spesies ini dianggap langka karena hanya terdapat di Pulau Peleng. Layaknya tarsius, hewan ini bersifat nokturnal dan dapat memutar kepalanya sampai 180 derajat. Hewan ini merupakan karnivora yang menyukai mangsa hewan hidup, kebanyakan adalah serangga.
Taksonomi
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Primata
Upaordo : Haplorrhini
Infraordo : Tarsiiformes (Gregory, 1915)
Famili : Tarsiidae (Gray, 1825)
Genus : Tarsius (Storr, 1780)
Spesies : Tarsius pelengensis (Sody, 1949)
Nama umum : Tarsius Peleng, Peleng Tarsier, Peleng Island Tarsier
Populasi
Sampai saat ini belum ada penelitian khusus terkait populasi spesies ini di habitat alaminya. Beberapa peneliti mengasusmsikan dengan menggunakan model tarsius di daerah timur yaitu sekitar 156 ekor/km2 pada habitat yang baik (Gursky 1997). Trend dari populasi spesies ini diperkirakan terus menurun karena tingkat, kualitas dan luas habitat yang juga menurun. Sistem Informasi Geografi (Geographic Information System, GIS) mengindikasikan hanya sekitar 211 km2 (sekitar 9%) dari Pulau Peleng (luas 2339 km2) merupakan habitat yang masih dikategorikan baik dan 1474 km2 dikategorikan cukup untuk menjadi kawasan konservasi tarsius.
Distribusi
Spesies ini ditemukan di Pulau Peleng (Sody 1949), salah satu pulau di wilayah Kabupaten Banggai, Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Beberapa laporan menyatakan bahwa hewan ini kemungkinan juga terdapat di pulau-pulau lain dekat Kepulauan Banggai. Apabila laporan tersebut akurat, maka ini akan memperluas jangkauan distribusi dari T. pelengensis.
Habitat
Menurut M. Indrawan dan Y. Masala, spesies ini diyakini menghuni hutan mangrove dan dataran rendah primer dan sekunder (hingga 520 m). Layaknya semua tarsius, spesies ini menunjukkan adaptasi yang ekstrem untuk bergantung secara vertikal dan melompat (vertical clinging and leaping, VCL) pada habitat tropis yang cocok, acapkali sampai setinggi 2 meter dari tanah. T. pelengensis hidup dalam kelompok sosial monogamus atau poligamus yang terdiri dari 2-6 ekor perkelompok.
Konservasi
Tahun 2008 IUCN memasukkan spesies ini kedalam kategori Red List (endangered). Namun di Indonesia spesies ini terdaftar dalam CITES Appendix II yaitu spesies yang tidak terancam kepunahan, tetapi mungkin terancam punah bila perdagangan terus berlanjut tanpa adanya pengaturan.
Editor: Diah Iskandriati
Photo: Fauna dan Flora
Rujukan pustaka
Shekelle, M., Salim, A., Groves, C.P. & Indrawan, M. 2008. Tarsius pelengensis. The IUCN Red List of Threatened Species 2008: e.T21494A9290015. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2008.RLTS.T21494A9290015.en. Diunduh pada tanggal 5 December 2016.