Focus Group Discussion Strengthening Regional Networks on Sustainable Non-Human Primate Bio-Prospective and Conservation in Southeast Asia
Bogor, Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) IPB University, bekerja sama dengan Lembaga Riset Internasional Teknologi Maju (LRI-TM), serta Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi Akademik (DKaSRA) IPB University; telah berhasil menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan topik: Strengthening Regional Networks on Sustainable Non-Human Primate Bio-Prospective and Conservation in Southeast Asia. Acara ini berlangsung di IPB International Convention Center (IICC), Bogor, Indonesia dan juga melalui online Zoom pada tanggal 15 Juli 2024. Sesuai dengan tema dari FGD tersebut, kegiatan ini bertujuan untuk penguatan jejaring nasional dan regional untuk penelitian-penelitian terkait bio-prospeksi dan konservasi satwa primata berkelanjutan di Asia Tenggara.
Acara dibuka dengan sambutan oleh Drh. Huda S. Darusman, PhD (Kepala PSSP, IPB University) dan Prof. Dr. Ir. Anas Miftah Fauzi, M.Eng (Kepala LRI-TM, IPB University). Peserta berbagi pengalaman dan wawasan yang dibagi dalam dua sesi utama yaitu biomedis dan biokonservasi/bioprospeksi. Beberapa pembicara terkemuka yang hadir diantaranya: Dr. Drh. Joko Pamungkas, MSc (IPB); Prof. Dr. Lau Yee Ling (UM Malaysia); Drh. Rita Marleta Dewi, M.Kes (BRIN); Dr. Bryan Odgen (SingHealth, Singapura); Dr. Agus Harsoyo, dr. SpJP(K), Subsp. Ar(K), FIHA, MM, PIA (C); Dr. dr. Budiman Bela, Sp.MK(K) (UI); Dr. dr. Setyo Widi Nugroho, SpBS (K) (UI); Drh. Fitriya Nur Annisa Dewi, PhD (IPB); Prof. Dr. drh. Pudji Astuti, MP (UGM); Dr. Ir. Nyoto Santoso, MS (IPB); Dr. Harimurti Nuradji (BRIN); Prof. Dr. Drh. Meis J. Nangoy, MSi (UNSRAT); Dr. Drh. I Nengah Wandia, MSi (UNUD); Dr. Islamul Hadi, SSi, MSi (UNRAM); Dr Didik Prasetyo (PERHAPPI) dan Drh. Wendi Prameswari (YIARI)
Panel diskusi dipimpin oleh Drh Huda S Darusman, PhD membahas topik utama untuk diskusi mendalam dan brainstorming, termasuk peluang dan tantangan dalam kolaborasi nasional dan regional, serta identifikasi prioritas dan rencana aksi. Pada sesi pleno dibahas untuk mengkonsolidasikan temuan dan rekomendasi, serta penerbitan Letter of Intent (LOI) yang menjelaskan temuan dan rekomendasi terkait kemungkinan kolaborasi antar institusi penelitian dan universitas yang bekerja dengan satwa primata. Diskusi yang berlangsung diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi dan rencana aksi yang konkret untuk keberlanjutan biomedis dan konservasi satwa primata di wilayah ini. (US)