Breeding Management of Nonhuman Primates in Supporting Biomedical Research

Breeding Management of Nonhuman Primates in Supporting Biomedical Research

Breeding Management of Nonhuman Primates in Supporting Biomedical Research
Selasa, 9 Februari 2021

Webinar internasional ini diselenggarakan secara kolaboratif oleh:
• Perhimpunan Peneliti dan Pengguna Hewan Laboratorium Indonesia (P3HLI) atau Indonesian Association for Laboratory     Animal Science (IALAS)
• Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Laboratorium Indonesia (ADHPHLI) atau Indonesian Laboratory Animal            Veterinarians Association (ILAVA)
Pusat Studi Satwa Primata LPPM-IPB University (PSSP LPPM-IPB) atau Primate Research Center at IPB University
• Program Studi Primatologi, Sekolah Pascasarjana IPB University

bertujuan menyampaikan informasi mengenai:
• Fisiologi reproduksi satwa primata dan manajemen breeding satwa primata dalam konteks captive (ek-situ) untuk penelitian biomedis;
• Tantangan dalam manajemen kesehatan hewan di fasilitas penangkaran satwa primata, termasuk menginformasikan pentingnya dukungan berbagai fasilitas laboratorium untuk pemeriksaan.

NARASUMBER
1. Kelly Ethun, DVM, PhD, DACLAM
Senior Veterinary Scientist, Assistant Research Professor dan Co-Director of Biomarkers Core Laboratory Yerkes National Primate Research Center, Emory University, Atlanta, Georgia, USA Judul Presentasi: “Reproductive Physiology and Breeding Management of Captive NHPs”
2. Drh. Huda S. Darusman, MSi, PhD
Kepala Pusat PSSP LPPM-IPB, Bogor, Indonesia Judul Presentasi: “Health Management Program in NHP Breeding Facility: Challenges in Indonesia”
3. Moderator: Drh. Fitriya N.A. Dewi, PhD, Cert.LAM Ketua Umum P3HLI Wakil Ketua ADHPHLI Peneliti PSSP LPPM-IPB

Lebih dari 300 orang mendaftar untuk menghadiri webinar ini; Hampir 90% dari peserta berasal dari Indonesia, ~9% berasal dari negara Asia lainnya (Malaysia, Philippines, Vietnam, Taiwan, Japan, India, Nepal, Pakistan) dan selebihnya adalah dari negara seperti US, Canada, Egypt dan South Africa. Latar belakang dari para pendaftar tersebut adalah peneliti, mahasiswa, dosen, penangkar satwa primata, dokter hewan, teknisi atau laboran, anggota komisi etik hewan dan professional lainnya