Javan gibbon (Hylobates moloch)
Javan gibbon (Hylobates moloch)
Javan gibbon (Hylobates moloch) atau Silvery gibbon yang dikenal dengan nama Owa jawa adalah salah satu satwa primata endemik pulau Jawa, termasuk dalam kategori terancam punah menurut daftar merah IUCN (the International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) dan terdaftar dalam lampiran I CITES (the Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) sehingga perdagangan internasional hewan ini dilarang oleh CITES.
Owa jawa termasuk ke dalam famili: Hylobatidae; genus: Hylobates; spesies: Hylobates moloch (Audebert 1797), dan nama lokal: owa, wau-wau kelabu.
Genus Hylobates tidak memiliki ekor, kepala berukuran kecil dan bulat, hidung tidak menonjol, rahang kecil dan pendek, dada lebar dengan rambut yang tebal berwarna abu-abu keperakan, terdapat pembengkakan pada alat kelamin betina dan memiliki bantalan duduk (ischial callosities). Rambut di atas kepala dan wajah berwarna hitam, sedangkan alis berwarna putih. Warna rambut pada bayi berwarna lebih terang dibandingkan owa jawa dewasa. Bobot tubuh owa jawa sekitar 6 kg. Panjang tubuh jantan dan betina dewasa berkisar antara 75-80 cm, memiliki lengan yang panjang dan tubuh ramping.
Owa jawa adalah hewan monogami. Betina akan menghasilkan keturunan setiap 2 sampai 3 tahun dengan lama kebuntingan 7-8 bulan. Bayi owa jawa akan tetap di dalam kelompok sampai sepenuhnya dewasa kelamin dan pergi menbentuk keluarga sendiri. Jika terjadi ancaman di wilayah mereka, owa betina akan mengeluarkan alarm call sebagai pertanda adanya bahaya.
Distribusi owa jawa saat ini terbatas pada kawasan taman nasional dan hutan lindung di Jawa Barat dan Jawa Tengah terutama di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, TN. Gunung Gede Pangrango, TN. Ujung Kulon, Gunung Simpang, Leuweung Sancang, Gunung Papandayan dan Gunung Tilu. Secara spesifik, habitat owa jawa adalah hutan tropika, mulai dataran rendah hingga pegunungan dengan ketinggian 0-1.600 m di atas permukaan laut. Hutan hujan tropika di bawah ketinggian 1.500 m dpl. merupakan habitat eksklusif bagi owa jawa. Owa jawa sangat jarang turun ke permukaan tanah dan menggunakan sebagian besar waktunya di tajuk pohon bagian atas, sehingga kelangsungan hidupnya tergantung pada pohon sebagai pelindung dan sumber pakan.
Persentase jenis pakan tertinggi adalah buah-buahan matang (61%), daun-daunan (38%) dan bunga (1%). Buah-buahan merupakan sumber pakan utama Owa dibandingkan bagian lain pada pohon pakan tersebut Walaupun demikian, Owa diidentifikasi pula mengkonsumsi pucuk daun, tangkai muda, bunga dan beberapa hewan invertebrata.
Editor: Rachmitasari Noviana
Photo : Entang Iskandar
Referensi
Kappeler M, 1984. The Lesser Apes. Evolutionary and Behavioural Biology. Edinburgh University Press.
Rowe N. 1996. The Pictorial Guide to the Living Primates. Pogonias Press, East Hampton, NY
Andayani, N., Morales, J. C., Forstner, M. R. J., Supriatna, J. and Melnick, D. J. 2001. Genetic variability in mtDNA of the silvery gibbon: implications for the conservation of a critically endangered species. Conservation Biology 15(3): 770.
Andayani, et al. 2008. Hylobates moloch. The IUCN Red List of Threatened Species 2008: e.T10550A3199941.
Nijman, van Ballen. 1998. A faunal survey of the Dieng Mountains, Central Java, Indonesia: Distribution and conservation of endemic primate taxa. Oryx 32:145.