Presbytis potenziani
Presbytis potenziani
Primata dari famili Cercopithecidae dan subfamili Colobinae ini dikenal dengan nama lokal Joja atau Lutung Mentawai. Selain itu, ada pula yang menyebutnya Mentawai Leaf Monkey, Golden-bellied Mentawai Island Langur, atau Long-tailed Langur. Sesuai namanya, lutung ini merupakan primata endemik di Kepulauan Mentawai. Presbytis potenziani terdiri dari dua subspesies, yakni P. potenziani potenziani yang dijumpai di pulau Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan, serta P. potenziani siberu yang dijumpai di pulai Siberut.
Sebagaimana genus Presbytis pada umumnya, Lutung Mentawai merupakan hewan diurnal atau aktif di siang hari, bersifat arboreal (terutama menempati area kanopi tengah dan atas) serta memiliki sistem lokomosi kuadrupedal, bergantung serta meloncat. Pakan utamanya adalah dedaunan (55% ) walaupun hewan ini diketahui juga mengkonsumsi buah, bij-bijian dan bunga. Hewan genus Presbytis umumnya bersifat poligami, namun Presbytis potenziani sangat unik karena diketahui memiliki sistem kawin monogami di dalam kelompoknya. Meskipun kelompok one male-multi female juga pernah dilaporkan pada hewan spesies ini, sifat monogami yang ditemukan pada Presbytis potenziani ini tetap menjadi suatu fenomena menarik karena sangat jarang dijumpai pada monyet dari famili ini.
Menurut IUCN Redlist 2016, Lutung Mentawai berstatus Endangered karena populasinya terus menurun, bahkan diperkirakan mencapai 50% penurunan selama 40 tahun terakhir akibat kerusakan habitat dan juga kegiatan perburuan. Berdasarkan CITES, hewan ini termasuk kategori Appendix I.
Referensi:
Sterck E.H.M. 2012. The Behavioral Ecology of Colobine Monkeys dalam The Evolution of Primate Societies. Mitani, J.C. Call J., et al (Ed). The University of Chicago Press, Chicago. p73-75.
Supriatna, J. & Ramadhan, R. 2016. Pariwisata Primata Indonesia. Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Jakarta. p120-124.
Whittaker, D. & Mittermeier, R.A. 2008. Presbytis potenziani. The IUCN Red List of Threatened Species 2008: e.T18130A7667072. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2008.RLTS.T18130A7667072.en. Downloaded on 27 December 2016.