Hewan Primata: 6 Fakta Menarik tentang Owa (Gibbon)

Owa (gibbon) adalah sejenis kera kecil yang terkenal karena kepandaiannya berakrobatik dan bergerak dengan kedua tungkai (bipedal).

Di kebun binatang owa menjadi salah satu hewan yang banyak memukau pengunjung karena kemampuannya berayun-ayun.

Owa (gibbon) tidak memiliki ekor dan memiliki tulang belikat yang bisa berputar ke segala arah.

Bentuk tubuh yang kecil dan ramping yang mirip monyet, membuat owa sering dikira monyet kecil

Owa memiliki wajah datar, sendi bahu dengan rotasi penuh, dada lebar, lengan yang lebih panjang dari kaki, tangan dan kaki yang bisa menggenggam, otak yang besar, serta tidak memiliki ekor.

1. Klasifikasi Taksonomi

Berikut adalah klasifikasi ilmiah dari owa:

Kingdom: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Mammalia

Ordo: Primata

Subordo: Haplorhini

Infraordo: Catarrhini

Family: Hylobatidae

Genus: Nomascus, Symphalangus, Hoolock, dan Hylobate

Terdapat 15 spesies dalam 4 genus tersebut di atas.

2. Karakteristik Fisik

Ukuran tubuh owa (gibbon) relatif kecil, kurus, lincah, serta ramping dengan kepala bulat kecil, lengan panjang, dan jari-jari panjang namun jempolnya relatif pendek.

Pergelangan tangan owa juga dilengkapi dengan sendi peluru.

Tubuh owa ditutupi oleh rambut yang tebal, halus, berwarna cokelat terang hingga cokelat gelap.

Rambut owa menutupi sebagian besar bagian tubuh, kecuali wajah, jari, telapak tangan, telapak kaki, dan ketiak.

Rahang kecil owa dilengkapi dengan gigi taring tajam. Owa betina umumnya lebih berat daripada owa jantan.

3. Habitat

Owa dikategorikan sebagai hewan arboreal karena menghabiskan sebagian besar waktunya dengan berayun di pohon-pohon.Owa banyak ditemukan di alam liar di hutan hujan tropis dan subtropis Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Asia Timur.China, Myanmar, Indonesia, Malaysia, Bangladesh, Vietnam, Timur Laut India, Thailand, dan Kamboja adalah beberapa negara yang menjadi habitat owa.

4. Tempat Berteduh

Berbeda dengan kera yang lebih besar seperti gorila, owa tidak membangun sarang sendiri.

Owa memiliki ischial callosities, bantalan berdaging tanpa saraf yang melekat pada tulang pinggul yang memungkinkan mereka untuk tidur dalam posisi duduk.

Owa sering ditemukan tidur dengan posisi duduk di percabangan pohon dengan kepala terselip di pangkuan dan lengan panjangnya memeluk lutut mereka.

Sekelompok owa biasanya tidur pada pohon yang sama selama beberapa waktu tertentu.

Termasuk primata diurnal, owa aktif sekitar sepuluh setengah jam dalam sehari.

5. Makanan

Makanan favorit owa berupa buah-buahan yang mereka konsumsi selama perburuan di siang hari.

Selain buah, owa juga mengonsumsi tunas muda, daun, biji, kulit, dan bunga-bungaan. Telur dan serangga juga merupakan bagian dari diet mereka.

6. Cara Berpindah Tempat

Memiliki lengan panjang memungkinkan owa untuk berayun dari satu cabang ke cabang lain atau dari satu pohon ke pohon lain dengan mudah.

Jari-jarinya yang panjang memungkinkan mereka untuk dapat memegang cabang pohon dengan baik.

Gerakan ayunan lengannya ini disebut brachiation, memungkinkan mereka untuk berayun sejauh 15 meter di atas pohon dengan kecepatan sekitar 35 mil per jam.

Selain berayun, primata ini juga terkenal karena gerakan kedua tungkainya (bipedal).

Owa berjalan dengan kedua tungkai yang dibantu lengan mereka untuk menjaga keseimbangan.

Owa akan menumpukan berat badannya di tangan dan kemudian mengayunkan kakinya.

Karena tidak bisa berenang, biasanya owa memilih untuk menghindari air.

 

Sumber: Amazine.co